Perawatan kelistrikan kendaraan ringan seperti halnya mobil penumpang menjadi aspek yang perlu diketahui setiap pemilik. Sebabnya sistem elektronik itu sendiri memiliki peran yang sangat penting. Mobil penumpang atau kendaraan ringan secara lebih luas bukan hanya membutuhkan mesin untuk bisa beroperasi secara normal, Tapi selain itu juga butuh sistem kelistrikan yang baik. Faktanya, tanpa sistem kelistrikan maka mesin kendaraan pun tak akan bisa menyala. Satu hal yang perlu diketahui, jika kita bicara sistem kelistrikan cakupannya sangat luas, Mulai dari kelistrikan mesin, kelistrikan bodi, hingga kelistrikan untuk menunjang sisi keamanan dan keselamatan. Masing-masing memiliki ‘penyakitnya’ sendiri, oleh karena itu tak perlu bingung karena kita coba bahas satu per satu termasuk cara perawatannya. Walaupun pada akhirnya proses perawatan atau perbaikan itu tidak dilakukan seorang diri. Tapi setidaknya saya akan memberi gambaran hal apa yang perlu kalian lakukan.
Pengertian dan Fungsi Kelistrikan
Sebelum masuk ke topik perawatan kelistrikan kendaraan ringan khususnya mobil penumpang, ada baiknya kita intip dulu pengertian dan fungsi dari sistem kelistrikan.
sistem kelistrikan mobil merupakan serangkaian komponen atau energi yang dirancang untuk menopang kerja atau fungsi tertentu pada sebuah kendaraan. Jadi setiap komponen atau fitur mobil yang membutuhkan listrik untuk bisa berfungsi maka masuk dalam sistem kelistrikan. Memang mulai dari sistem starter, pengapian, lampu-lampu, audio, ABS, sampai head unit membutuhkan listrik untuk bisa bekerja, Sampai di sini bisa disimpulkan sistem kelistrikan mobil sangatlah penting.
Beberapa fungsi utama yang dijalani sistem kelistrikan antara lain; menyalakan mesin mobil, menunjang keamanan dan keselamatan, dan menambah kenyamanan berkendara. Secara sederhana, sistem kelistrikan dibagi ke dalam beberapa kelompok, seperti yang bisa lihat lewat tabel di bawah ini.
Kelistrikan mesin | Starter, pengapian, injeksi, common rail (untuk mobil diesel) |
Kelistrikan body | Lampu-lampu eksterior, lampu-lampu interior |
Kelistrikan infotainment | Head unit, multi information display, power outlet kabin |
Kelistrikan rangka kendaraan | Pengereman (ABS, EBD), traction control, stability control, hill start assist |
Keamanan dan keselamatan | Air bag inflator, immobilizer, alarm |
Setelah melihat informasi di atas kita tahu sistem kelistrikan kendaraan sangat luas. Tapi pada umumnya pemilik hanya memahami sistem kelistrikan sebatas pengapian dan starter. Bisa dimaklumi lantaran keduanya menjadi bagian yang benar-benar menentukan mesin mobil bisa menyala atau tidak.
Masalah Umum Kelistrikan Mobil
Padahal kalau dilihat lebih menyeluruh, masih ada beberapa masalah kelistrikan lain yang sering ditemui, contohnya seperti yang saya jabarkan di bawah ini.
1.Aki Tekor
Aki tekor menjadi permasalahan yang sangat umum pada sebuah kendaraan terutama yang usianya sudah uzur. Kalau kondisinya sudah begini maka mesin mobil akan sulit dinyalakan bahkan bisa-bisa mengalami mogok. Penyebab aki tekor itu sendiri ada banyak, contohnya mobil jarang digunakan, air aki habis (untuk yang menggunakan aki basah), sampai modifikasi keliru yang menyentuh sektor kelistrikan
2.Sistem Starter Rusak
Kerusakan pada sistem starter juga akan dirasakan langsung dampaknya oleh pengguna. Lagi-lagi mesin mobil akan sulit dinyalakan jika bagian ini mengalami kerusakan. Di dalam sistem ini terdapat sejumlah komponen, seperti halnya dinamo motor. Keausan, karat, atau kerusakan yang disebabkan oleh panas bisa terjadi pada komponen ini.
3.Sekring Putus
Setiap komponen elektronik umumnya dilengkapi sekring yang berfungsi mengatur besarnya tegangan. Ada saatnya sekring putus jika tegangan yang diterima terlalu besar. Sekring yang mengalami putus mau tak mau harus diganti baru.
4.Lampu-lampu Mati
Bohlam lampu yang mati karena putus juga menjadi masalah kelistrikan yang kerap dialami pemilik mobil. Masalah ini memang sudah sewajarnya terjadi seiring usia pemakaian. Tapi buat mereka yang masih menggunakan lampu halogen ada baiknya ekstra hati-hati ketika melakukan pemasangan. Jangan sampai tangan menyentuh kaca lampu dan tidak membersihkannya karena kandungan minyak dari tangan bisa menempel dan membuat penyebaran panasnya tidak merata, Hal tersebut bisa membuat lampu cepat putus.
Perawatan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kerusakan sistem kelistrikan tentunya akan mengganggu pengalaman berkendara kita. Sebagai pencegahan, perawatan kelistrikan kendaraan ringan seperti halnya mobil penumpang perlu dilakukan.
Berikut ini sejumlah langkah yang bisa kita lakukan perawatan pada komponen-komponen kelistrikan mobil.
- Menjaga Kondisi Kabel dan Soket
Langkah ini bisa dilakukan dengan melihat kabel-kabel yang terdapat pada kendaraan, misalnya kabel busi atau kabel aki. Kabel aki yang memiliki tugas paling berat perlu mendapat perhatian ekstra, Kita bisa melihat apakah ada kabel yang terkelupas atau sobek. Kondisi seperti itu memiliki potensi bahaya yang cukup besar, mulai dari korsleting sampai kebakaran. Sedangkan untuk soket-soket yang menyambungkan antara kabel perlu diperhatikan kebersihannya. Seiring usia pemakaian biasa muncul karat atau kerak di sana. Proses pembersihan bisa dilakukan dengan menggunakan cairan penetran.
2. Perhatikan Kondisi Aki Mobil
Sebenarnya tak sulit untuk menjaga kondisi aki mobil tetap prima. Salah satu langkah yang perlu dilakukan ialah menggunakan kendaraan secara rutin. Tapi di luar itu kita juga disarankan untuk mengecek kondisi fisik dari aki itu sendiri. Cobalah untuk mengecek kondisi aki dan kabel-kabelnya minimal satu bulan sekali untuk memastikan tidak ada kerak yang menumpuk.
Buat kita yang menggunakan aki basah juga mesti melihat volume airnya. Jangan sampai jumlahnya di bawah batas minimum karena bisa bikin sel-sel di dalamnya cepat rusak.
3. Waspada Modifikasi Kelistrikan
Ada kalanya pemilik ingin melakukan modifikasi yang menyentuh sektor kelistrikan. Sebut saja mengganti headlight atau peningkatan perangkat audio. Tidak ada yang melarang untuk hal itu, namun pastikan melakukannya dengan benar. Untuk modifikasi yang menyentuh kelistrikan sangat disarankan dilakukan oleh ahli atau berkonsultasi lebih dulu pada bengkel resmi.
4. Hati-hati Menggunakan Piggyback
Penggunaan chip microcomputer atau yang juga dikenal dengan istilah piggyback diyakini bisa menambah performa mesin kendaraan. Mereka yang menginginkan tenaga lebih pada kendaraannya kerap melakukan modifikasi ini. Tapi perlu diingat modifikasi ini akan memaksa Engine Control Unit (ECU) bekerja lebih keras dari wajarnya. Kalau salah perhitungan bisa-bisa ECU jebol dan mesti merogoh kocek cukup dalam untuk penggantian.
5. Waspada Kebocoran Cairan
Untuk diingat, kendaraan memiliki beberapa jenis cairan yang diperlukan guna menunjang kinerjanya. Sayangnya, cairan juga menjadi ‘musuh’ bagi sistem kelistrikan. Untuk menghindari hal-hal buruk terjadi pengguna harus waspadai kebocoran cairan yang bisa berdampak pada sistem kelistrikan. Bukan hanya kebocoran, tapi waspadai juga rembesan dari carian.
6. Lakukan Servis Rutin
Perawatan mobil secara rutin terutama yang dilakukan di bengkel resmi menjadi cara termudah untuk melakukan perawatan sistem kelistrikan. Sebab akan dilakukan pengecekan menyeluruh sehingga kerusakan atau potensi kerusakan bisa dideteksi lebih dini. Mobil dengan sistem kelistrikan yang baik bukan hanya nyaman dikendarai. Tapi juga akan lebih aman dan bisa mempertahankan harga jualnya
(Eko Fitri Y/Kelistrikan Otomotif, 2023)