Improving the Students’ Speaking Skill
by Using TikTok Application
Siti Faizah, S.Pd.
(Guru Bahasa Inggris SMKN 1 Batealit, Kab. Jepara)
Rendahnya kemampuan berbicara atau speaking dalam Bahasa Inggris bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan oleh pembiasaan yang dilakukan di rumah ataupun di sekolah. Bisa jadi di sekolah diajarkan speaking tetapi di rumah tidak ada pembiasaan untuk mengulang pelajaran di sekolah. Hal ini pun terjadi di sekolah penulis yaitu SMK Negeri 1 Batealit Jepara, yang mana kebanyakan siswa masih menggunakan bahasa ibu yaitu Bahasa Jawa. Kendala lain adalah kurangnya kemampuan untuk menghafal kosa kata Bahasa Inggris yang dikuasai oleh siswa meski hanya sebatas kosa kata tentang Daily Activities. Masih rendahnya minat ketertarikan siswa untuk belajar Bahasa Inggris yang menurut mereka pelajaran yang sulit dan membosankan. Siswa juga masih cenderung lebih tertarik untuk bermain game online, atau menggunakan gadget untuk media sosial.
Maka dari itu penulis ingin mengubah cara siswa yang mempunyai kebiasaan bermain gadget hanya untuk game online dan scrolling medsos akan tetapi gadget itu bisa digunakan untuk menigkatkan kemampuan siswa dalam berbicara Bahasa Inggris yaitu dengan memanfaatkan aplikasi TikTok. Penulis menggunakan media video TikTok dengan bantuan gadget untuk meningkatkan Speaking Skill pada materi Procedure Text dengan mengimplementasikan model pembelajaran Problem Based Learning.
Menurut Oktin Widayanti (2021), “Model pembelajaran saat ini sangatlah variatif mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Media video merupakan salah satu dari banyak contoh yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris, salah satunya guna melatih kemampuan berbicara siswa dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam berbicara Bahasa Inggris”.
Dari kajian literatur lainnya yaitu Ovani Agting, Suhartatik, Indrawati Pusparini (2022), “Tik-Tok application as teaching media fits the students’ needs and interests. The goal is to develop Tik-Tok application as media for teaching Speaking at the senior high school level. Research and Development focus on the steps how to develop Tik-Tok media in the teaching of Speaking”.
Media video TikTok begitu digemari oleh kalangan muda dan tua, TikTok sangat mudah dalam penggunaannya. Durasi yang disajikan juga dibatasi 15 detik sampai 60 detik untuk rekaman sehingga aplikasi ini paling cocok untuk penyajian informasi secara singkat dan padat.
Dalam penggunaan aplikasi ini, penulis menyelaraskan dengan kompetensi dasar yang diajarkan yaitu pada materi Procedure Text. Terutama untuk kelas XI (sebelas) yang masih sangat kurang dalam berbicara Bahasa Inggris. Sehingga penulis memilih media video TikTok untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek Speaking Skill. Adapun kompetensi dasar yang akan dikembangkan dalam aplikasi ini bisa bervariatif tergantung keperluan materi. Namun untuk kali ini penulis akan memaparkan mengenai penggunaan aplikasi TikTok untuk kompetensi dasar 3.6 tentang Procedure Text untuk siswa kelas XI (sebelas) SMK.
Penulis menyajikan video TikTok tentang Procedure Text dengan durasi 1 menit, siswa diminta untuk menonton video tersebut. Penulis menjelaskan informasi terkait pembuatan proyek video dan memberikan waktu berdiskusi untuk membuat rancangan pembuatan video tentang Procedure Text dengan menggunakan aplikasi TikTok. Kemudian menyusun rencana pembuatan proyek dalam bentuk video tentang Procedure Text yang meliputi : pembagian tugas, persiapan alat dan bahan, media serta sumber yang dibutuhkan. Setelah itu penulis bersama siswa membuat kesepakatan tentang pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan), selanjutnya menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama.
Penulis memberikan waktu untuk bekerja sama dalam membuat proyek video Procedure Text dengan kreatifitasnya dan menyelesaikan proyek dengan penuh tanggung jawab serta saling peduli. Penulis melakukan monitoring kinerja kelompok dan memberi bantuan jika siswa mengalami kesulitan selama pembuatan video. Penulis memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil proyek video Procedure Text secara individu di depan kelas kemudian memberikan pertanyaan serta saran dalam pembuatan proyek video. Siswa mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama menyelesaikan proyek video speaking tentang Procedure Text Penulis memberikan penguatan materi yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan serta memberikan soal evaluasi untuk mengukur penguasaan konsep Procedure Text yang dipelajari.
Dari hasil proyek siswa dengan menggunakan media video TikTok, penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa ternyata lebih tertarik mempelajari Bahasa Inggris dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek Speaking Skill. Siswa juga merasa lebih percaya diri ketika diminta untuk berbicara dengan Bahasa Inggris lewat video TikTok. Semua hasil yang dilakukan oleh penulis tentunya membuat penulis lebih semangat dalam mengajar Bahasa Inggris dan membuat suasana pembelajaran yang dulu terbiasa teacher-centered sekarang sudah terbiasa dengan pembelajaran secara student-centered. Siswa memiliki minat untuk belajar Bahasa Inggris dari dirinya sendiri tanpa merasa terpaksa. Hal ini juga membuat penulis menjadi pengajar yang lebih kreatif dan inovatif sesuai kebutuhan zaman.
Semoga siswa-siswi SMKN 1 Batealit selalu semangat dalam belajar sesuai perkembangan.