Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Discovery Learning Berbasis Edutainment

Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Discovery Learning Berbasis Edutainment

Lutfiati, S.Pd
Guru Fisika SMK Negeri 1 Batealit Jepara
Jalan Raya Batealit Bangsri Kilometer 1 Bringin, Batealit, Jepara, Kodepos 59461
Telepon: 0291-7519269 Surat Elektronik: smknbatealit@gmail.com

Pembelajaran fisika adalah suatu proses atau interaksi antara pendidik dan peserta didik berbantukan sumber belajar yang membahas mengenai ilmu fisik atau pasti. Pembelajaran fisika adalah sama dengan mengembangkan kemampuan dan keberhasilannya diukur dengan sejumlah masalah yang dipecahkan peserta didik dengan benar (Warimun, 2012). Pendapat lain menyatakan bahwa, Pembelajaran Fisika merupakan suatu pembelajaran yang menyampaikan konsep-konsep yang dijabarkan melalui persamaan matematis, persamaan matematis tersebut memiliki fungsi menjelaskan gejala alam yang dipelajari dalam fisika (Agustina, Sesunan, & Ertikanto, 2017).
Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang di dalamnya memuat mengenai gejala-gejala alam dan hasil kegiatan manusia berupa gagasan, pengetahuan, dan konsep yang terorganisir melalui proses ilmiah (Pianda & Darmawan, 2018). Fisika adalah salah satu pelajaran di sekolah yang memberikan tentang pengetahuan mengenai alam semesta dengan tujuan melatih dalam berfikir dan menalar (Supardi, Leonard, Suhendri, &
Rismurdiyati, 2012). Teori-teori Fisika dan penerapannya dapat mengubah dan mengembangkan pandangan dunia di sekitar kita (Yuliani, 2017).
Selama ini proses pembelajaran fisika di kelas masih sangat monoton dan peserta didik hanya mendengarkan penjelasan dari pendidik yang mengampu mata pelajaran tersebut. Banyak pendidik yang tidak menggunakan media apapun dalam menyampaikan materinya, dan hanya terfokus pada buku teks yang digunakan. pembelajaran fisika masih menggunakan pembelajaran langsung dan monoton. Beberapa pendidik menjelaskan bahwa beliau paham dan mengetahui mengenai macam-macam model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Namun, pendidik tidak menggunakan dan memanfaatkan model pembelajaran yang ada, karena fasilitas yang kurang memadai di dalam kelas, serta pola pikir pendidik yang ingin mengajar secara mudah, karena terbatasnya waktu yang ada. Penelitian yang relavan mengemukakan berdasarkan hasil wawancara dengan pendidik yang bersangkutan, bahwa hasil evaluasi atau ulangan tengah semester peserta didik kelas X TKR masih tergolong rendah yang ditunjukan dengan rendahnya nilai yang didapat atau dibawah KKM, hal ini dikarenakan tidak termotivasinya peserta didik dalam proses belajar mengajar (Azmi, 2018).
Salah satu solusi yang diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut, yaitu penggunaan model pembelajaran yang dipadukan dengan metode menarik, seperti PBL (Problem Based Learning), PJBL (Project Based Learning), inquiry, blended learning, dan atau discovery learning berbasis edutainment.
Penerapan model discovery learning membuat peserta didik aktif merekonstruksi pengetahuannya melalui kegiatan penyelidikan. Hasil yang diperoleh akan bermakna dalam memori jangka panjangnya. Model discovery learning berbasis edutainment ini juga mengkombinasikan antara konsep pendidikan dan hiburan secara harmonis untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini bertujuan materi yang diajarkan mudah dipahami oleh peserta didik.
Model discovery learning pada dasarnya menjadikan peserta didik memiliki kemampuan untuk bertanya, mengobservasi, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan menarik kesimpulan (Shinta, Fatmawati, & Nasir, 2020). Hal yang termasuk dalam kategori edutainment diantaranya yaitu social media, teknologi komunikasi digital, dan atau internet. Sehingga pembelajaran yang menggunakan diantara hal tersebut secara tidak langsung pembelajaran tersebut menerapkan metode edutainment (Telupun, 2020).
Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model Discovery Learning
Berbasis Edutainment ini berhasil meningkatkan prestasi belajar fisika siswa di SMKN 1 Batealit Jepara atau tidak, diakhir pembelajaran penulis memberikan soal yang harus dikerjakan siswa melalui media g form. Dari semua hasil jawaban siswa yang dikirim dapat menunjukkan bahwa model ini efektif dalam memotivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa SMKN 1 Batealit Jepara . Karena setelah menggunakan model pembelajaran ini terjadi kenaikan hasil belajar siswa sebagai contoh : nilai fisika siswa kelas X program keahlian TKRO 1 SMKN 1 Batealit yang berjumlah 36 siswa, 81 % siswa ( 29 siswa ) bisa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau lebih dan 19 % siswa (7 siswa) yang masih mengikuti program remidial.
Dengan penggunaan menggunakan model Model Discovery Learning Berbasis Edutainment ini sebagai solusi untuk pembelajaran fisika menjadi mudah dipahami dan menyenangkan. Sehingga tidak ada lagi anggapan bahwa pelajaran fisika sulit ditakuti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *